SPD 30 Koefisien Korelasi

Koefisien Korelasi ( r ) Sangat penting menilai terlebih dahulu korelasi antara X dan Y, sebelum menggunakan persamaan regresi linier maupun non linier digunakan untuk peramalan. Persamaan Regresi dapat digunakan bila korelasi r tidak sama dengan 0. Jika r = 0 atau mendekati 0 maka hubungan variabel X dan Y sangat lemah atau tidak ada […]

SPD 28 STANDARD ERROR

Dalam banyak situasi peramalan, ketepatan dipandang sebagai kriteria untuk memilih suatu metoda peramalan. Ada berbagai cara untuk mengukur ketepatan metoda peramalan. Salah satu metoda yang dipakai untuk menilai suatu teknik peramalan digunakan tolok ukur kesalahan estimasi standard (standard error of estimate) yang disingkat SEE. SEE tersebut digunakan untuk mengukur penyimpangan nilai peramalan dengan data aktualnya. […]

SPD 27 SALURAN DRAINASE

Kapasitas Saluran Untuk menghitung kapasitas saluran, digunakan persamaan kontinuitas dan rumus Manning : Persamaan Kontinuitas Rumus Manning Sesuai dengan sifat bahan saluran yang dipakai untuk kota, maka harga n tercantum dalam tabel di bawah ini. Tabel  Harga Koefisien Kekasaran Dinding saluran (n)

SPD 26 DRAINASE KOTA

Saluran drainase kota dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu : 1.      Drainase Mayor I, di mana mempunyai Luas Daerah Pengaliran (DPS) lebih besar dari 100 Ha. 2.      Drainase Mayor II, di mana mempunyai Luas Daerah Pengaliran (DPS) 50-100 Ha. 3.      Drainase Minor, di mana mempunyai Luas Daerah Pengaliran (DPS)-nya < 50 Ha. Sedangkan drainase minor […]

SPD 25 Perencanaan Drainase

KONSEP DASAR PERENCANAAN DRAINASE Konsep dasar perencanaan sistem drainase yang akan dijadikan sebagai acuan adalah sebagai berikut : 1.      Sedapat mungkin memanfaatkan drainase alam yang dimiliki oleh daerah rencana 2.      Aliran limpasan harus dibatasi dengan berprinsip pada : –          Limpasan air hujan selama masih belum berbahaya dihambat semaksimal mungkin agar ada kesempatan untuk infiltrasi, sehingga […]

SPD 24 Derajat kompetitif

Penetapan derajat kompetitif tipologi komoditas unggulan diperlukan apabila terdapat komoditas yang sama di suatu wilayah, maka yang harus diprioritaskan (rangking teratas) bagi pengembangan komoditas tersebut. Pada penentuan derajat kompetitif, variabel-variabel yang dioperasionalkan adalah meliputi : luas lahan, produktivitas per unit luas lahan, harga pasar per unit komoditas, ongkos produksi per unit komoditas, ongkos transport (economic […]

SPD 23 Rentabilitas

Rentabilitas merupakan alat untuk mengukur derajat kompetitif komoditas unggulan yang diperlukan apabila terdapat beberapa komoditas unggulan di suatu wilayah atau terdapat komoditas unggulan yang sama di beberapa wilayah. Maka yang harus diprioritaskan ialah komoditas dengan rentabilitas tertinggi. Adapun rumus perhitungannya sebagai berikut : Analisa revenue-cost ratio (r/c) Untuk menentukan keuanggulan kompetitif suatu komoditas, maka dilakukan […]

SPD 22 KOEFISIEN SPESIALISASI

Analisa koefisien spesialisasi (β) dilakukan untuk mengetahui apakah suatu daerah mengkhususkan pada satu komoditas atau tidak. Seperti halnya dalam analisa koefisien lokalisasi, data-data yang digunakan dalam analisa koefisien lokalisasi dimasukan kedalam rumus berikut : Setelah diperoleh hasil perhitungan maka hasil perhitungan yang bernilai positif saja dijumlahkan searah dengan yang diselidiki  dengan kriteria: Bila 0<β<1, artinya […]

SPD 21 KOEFISIEN LOKALISASI

Koefisien lokalisasi merupakan ukuran relatif konsentrasi kegiatan tertentu di suatu daerah dibandingkan dengan daerah yang luas dengan besaran tertentu. Setelah diperoleh hasil perhitungan maka hasil perhitungan yang bernilai positif saja dijumlahkan searah dengan komoditas yang diselidiki dengan kriteria : a.       Bila 0<α<1, artinya bahwa komoditas tertentu dilihat dari volume produksi menyebar di beberapa daerah. b.       […]

SPD 20 TEKNIK EVALUASI TR

Kedudukan Evaluasi dalam Rencana Tata Ruang Kegiatan evaluasi Rencana Tata Ruang tidak terlepas dari kegiatan penyusunan rencana ataupun kegiatan revisi, karena didalam suatu mekanisme penanganan rencana tata ruang yang utuh, kegiatan tersebut satu dengan lainnya merupakan satu sikuensis, dimana output kegiatan yang satu akan merupakan input bagi kegiatan lainnya.  Secara diagramatis, kedudukan evaluasi dalam rencana […]